
Seputar Indonesia Timur — PT Freeport Indonesia (PTFI) menghentikan sementara seluruh aktivitas penambangan usai terjadi longsor di tambang bawah tanah Grasberg Block Cave, Tembagapura, Mimika, Papua Tengah.
Insiden ini terjadi pada Senin (8/9) sekitar pukul 22.00 WIT, ketika aliran material basah dalam jumlah besar menutup jalur akses di area tertentu tambang.
VP Corporate Communications PTFI, Katri Krisnati, menjelaskan bahwa langkah penghentian sementara diambil untuk memprioritaskan proses evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang terjebak di dalam tambang.
“Operasi penambangan telah dihentikan sementara untuk memprioritaskan pembersihan jalur akses dan evakuasi yang aman bagi tujuh pekerja kontraktor tersebut,” kata Katri dalam keterangan resmi, Selasa (9/9).
Menurut Katri, lokasi para pekerja sudah diketahui dan mereka diyakini dalam kondisi aman. Saat ini, tim sedang bekerja keras membersihkan jalur akses agar proses penyelamatan dapat dilakukan secepat mungkin.
Kondisi Para Pekerja Terjebak
Meski akses evakuasi sempat tertutup, Freeport memastikan para pekerja masih bisa mendapat suplai kebutuhan dasar. Katri menambahkan bahwa seluruh karyawan lain di area tambang telah dipastikan dalam kondisi selamat.
“Kru sedang berupaya membersihkan akses untuk evakuasi yang aman dan cepat. Bersamaan dengan itu, kegiatan penyediaan kebutuhan bagi para pekerja yang terdampak sedang dilakukan,” ujarnya.
Kapolsek Tembagapura, Iptu Firman, menyampaikan bahwa pihak kepolisian masih terus berkoordinasi dengan manajemen PTFI terkait langkah penyelamatan.
“Informasi yang kami terima dari petugas pengamanan internal PT Freeport ada tujuh orang yang terjebak. Kejadiannya sejak tadi malam jam 22.00 WIT. Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa, semoga semuanya selamat dan segera dievakuasi,” kata Firman, dikutip dari Antara.
Risiko Tambang Bawah Tanah
Tambang bawah tanah seperti Grasberg Block Cave memiliki risiko tinggi karena struktur bebatuan bisa berubah sewaktu-waktu akibat tekanan, air, dan aktivitas eksplorasi.
Aliran material basah yang terjadi pada insiden ini merupakan salah satu potensi bahaya yang dihadapi para pekerja tambang.
Dalam operasi tambang skala besar, prosedur keselamatan dan mitigasi risiko menjadi prioritas utama. Freeport sendiri dikenal memiliki standar keselamatan yang ketat, namun faktor alam dan kondisi geologi tetap menjadi tantangan yang sulit diprediksi sepenuhnya.
Saat ini seluruh perhatian tertuju pada proses evakuasi tujuh pekerja kontraktor yang masih berada di dalam area tambang. Publik berharap proses penyelamatan berjalan cepat dan aman, serta seluruh pekerja bisa kembali dalam keadaan selamat.