Tim SAR Temukan Jenazah Pilot dan HLO Helikopter Jatuh di Mimika

Seputar Indonesia Timur — Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika akhirnya berhasil menemukan dua korban jiwa dalam kecelakaan helikopter milik Intan Angkasa Air Service PK-IWS yang jatuh di Distrik Jila, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, pada Kamis (11/9).

Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga SAR Timika, Charles Y. Batlajery, menjelaskan bahwa sebanyak enam personel SAR dikerahkan menggunakan helikopter PK-IWD sejak pagi hari. Mereka tiba di lokasi sekitar pukul 10.20 WIT dan langsung melakukan evakuasi.

“Kondisi helikopter sudah terbakar sehingga personel harus memastikan keamanan terlebih dahulu sebelum mengevakuasi. Dua korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, yaitu pilot dan Helicopter Landing Officer (HLO), sementara dua korban lain masih dalam pencarian,” ujar Charles.

Lokasi Kecelakaan di Pegunungan Tinggi

Komandan Pangkalan TNI AU Yohanis Kapiyau Timika, Kolonel Pnb Asri Efendi Rangkuti, mengatakan titik jatuhnya helikopter berada di ketinggian sekitar 11.000 kaki di area pegunungan yang sulit dijangkau.

Setelah dievakuasi, jenazah korban terlebih dahulu dibawa ke Jila untuk dikumpulkan, sebelum kemudian diterbangkan ke Bandara Mozes Kilangin, Timika.

“Kami berupaya agar seluruh korban bisa dievakuasi ke Timika pada hari ini juga,” kata Asri.

Operasi evakuasi ini juga mendapat dukungan penuh dari TNI Angkatan Udara. Sebuah helikopter Caracal dikerahkan dengan membawa 28 personel, ditambah pasukan darat dari Satgas Rajawali yang bersiaga untuk kemungkinan jalur evakuasi darat.

“Kami menyiapkan Caracal untuk operasi udara, sementara pasukan Satgas Rajawali disiagakan jika evakuasi melalui darat diperlukan,” jelas Asri.

Kronologi Singkat Hilang Kontak

Helikopter PK-IWS diketahui hilang kontak pada Rabu (10/9) siang dalam perjalanan dari Ilaga, Kabupaten Puncak menuju Timika, Kabupaten Mimika. Pesawat itu membawa empat orang kru.

Pencarian sempat terkendala cuaca buruk dan kondisi medan yang terjal. Namun, pada Kamis pagi tim gabungan berhasil menemukan lokasi bangkai helikopter yang sudah terbakar.

Sebagai informasi, helikopter di Papua kerap menjadi moda transportasi utama untuk menjangkau daerah-daerah yang sulit dilewati jalur darat.

Namun, kondisi geografis berupa pegunungan tinggi, kabut tebal, dan cuaca yang cepat berubah sering kali menjadi tantangan serius bagi penerbangan.