Paskibra Papua Barat Daya Nyaris Jatuh Saat Upacara HUT RI, Diselamatkan Rekan


Seputar Indonesia Timur — 
Sebuah momen haru sekaligus menegangkan terjadi saat upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Sorong, Papua Barat Daya. Seorang anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), Karisto Gideon Dimara (17), nyaris jatuh setelah berhasil menunaikan tugas mengibarkan Sang Merah Putih.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (17/8/2025) di Markas Komando Lantamal XIV, Kota Sorong. Karisto yang merupakan siswa SMK YPK Bukit Zaitun Waisai bertugas sebagai salah satu pengibar bendera. Meski awalnya dalam kondisi sehat, tubuhnya mendadak lemas usai prosesi pengibaran selesai.

Karisto mengaku awalnya tidak merasakan hal aneh saat menjalankan tugas mulia tersebut. Ia masih bisa bertahan hingga bendera Merah Putih berkibar dengan sempurna. Namun, kondisi tubuhnya tiba-tiba berubah ketika ia dan pasukan Paskibra hendak meninggalkan lapangan upacara.

“Awalnya saya biasa-biasa saja pada saat pengibaran hingga Merah Putih sudah berkibar. Tapi saat keluar, saya mulai tegang,” kata Karisto kepada wartawan, Senin (18/8/2025).

Saat itu, Karisto merasa pusing dan kehilangan keseimbangan. Beruntung, dua orang rekannya yang berada di sisi kiri dan kanan dengan sigap menopang tubuhnya sehingga ia tidak sampai terjatuh di hadapan ribuan peserta upacara.

Bertahan Karena Rasa Bangga

Meski dalam kondisi sangat lemas, Karisto berusaha tetap bertahan. Baginya, tugas mengibarkan bendera Merah Putih adalah sebuah kehormatan besar yang hanya sedikit orang bisa rasakan.

“Saya keseimbangan hilang, tiba-tiba saya pusing. Untung di sebelah kiri dan kanan ada teman yang membantu saya, hingga saya bisa bertahan sampai keluar,” ujarnya.

Ia mengaku sempat merasa hampir tidak kuat lagi, tetapi dukungan dari rekan-rekan satu tim serta rasa bangga setelah berhasil menunaikan tugas membuatnya tetap tegar hingga prosesi selesai.

Kejadian ini menjadi bukti nyata bahwa tugas sebagai Paskibra bukan hanya soal fisik, tetapi juga soal kekompakan dan solidaritas. Karisto selamat dari insiden itu berkat reaksi cepat kedua rekannya yang langsung memberikan bantuan.

Banyak pihak yang kemudian menaruh apresiasi, baik kepada Karisto yang tetap berusaha bertahan meski kondisinya melemah, maupun kepada rekan-rekannya yang dengan sigap menjaga kebersamaan dan kehormatan pasukan.

Paskibra, Tugas Berat yang Penuh Kebanggaan

Tugas sebagai anggota Paskibra sering kali tampak sederhana dari luar, namun kenyataannya membutuhkan latihan keras, disiplin tinggi, dan daya tahan fisik yang luar biasa. Tekanan saat upacara nasional, terlebih di momen sakral peringatan kemerdekaan, sering kali membuat anggota Paskibra harus mengerahkan seluruh energi dan mental mereka.

Momen yang dialami Karisto menjadi pengingat bahwa di balik tegaknya bendera Merah Putih, ada perjuangan besar dari para putra-putri terbaik bangsa.

Insiden yang dialami Karisto Gideon Dimara di Sorong menunjukkan bahwa perjuangan Paskibra bukan hanya tentang baris-berbaris, melainkan juga tentang semangat pantang menyerah, rasa cinta tanah air, serta solidaritas yang kuat antaranggota.

Meski nyaris jatuh, Karisto tetap bisa menyelesaikan tugasnya berkat bantuan teman-temannya. Momen ini pun viral dan menuai banyak pujian dari masyarakat yang terharu sekaligus bangga atas dedikasi para Paskibra.