
Seputar Indonesia Timur — PT PLN (Persero) terus memperluas jangkauan listrik ke pelosok Papua. Hingga pertengahan tahun 2025, PLN telah menyalurkan listrik ke 36 desa, memberi manfaat langsung bagi 1.606 kepala keluarga.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa Papua menjadi fokus utama dalam pemerataan akses listrik nasional. Ia menyatakan bahwa setiap warga negara, termasuk yang berada di wilayah tertinggal seperti Papua, memiliki hak yang sama untuk menikmati layanan listrik yang layak.
“Kami berkomitmen menjadikan Papua sebagai simbol keadilan energi. Listrik bukan hanya fasilitas, tetapi juga jembatan menuju pembangunan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat,” jelas Darmawan dalam siaran pers di Jayapura, Kamis (31/7).
Target 2025-2029: 280 Ribu Rumah Tangga Terlistriki
Berdasarkan peta jalan atau roadmap Lisdes 2025–2029, PLN menargetkan untuk mengaliri listrik ke 4.310 titik di seluruh Papua. Jumlah ini berpotensi menjangkau lebih dari 280 ribu rumah tangga.
Darmawan menyebutkan bahwa tiga kabupaten yang menjadi prioritas saat ini meliputi:
- Kabupaten Biak Numfor: 4 lokasi
- Kabupaten Supiori: 11 lokasi
- Kabupaten Kepulauan Yapen: 71 lokasi
Dengan semangat membangun dari pinggiran, PLN menyiapkan infrastruktur hingga ke daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan).
Selain fokus pada penyediaan listrik ke rumah warga, PLN juga mendukung kemajuan pendidikan di Papua. Melalui program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran yang digagas Kementerian Pendidikan, PLN terlibat aktif dalam memperkuat fasilitas belajar.
Salah satu inovasi yang disiapkan adalah pemasangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap atau SuperSUN untuk 693 sekolah di Papua. Program ini diharapkan membantu sekolah-sekolah tetap aktif belajar meski berada di wilayah tanpa akses listrik konvensional.
Pemerintah Aktif Luncurkan Listrik ke Rumah Warga
Upaya PLN juga mendapat dukungan langsung dari pemerintah pusat. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia baru-baru ini menyalakan listrik di beberapa rumah warga asli Papua (OAP).
Lokasi yang disambangi antara lain Desa Sauyas di Kabupaten Supiori, Pulau Owi di Biak Numfor, serta sejumlah rumah di Kabupaten Kepulauan Yapen.
Langkah ini menjadi simbol nyata kehadiran negara dalam membangun Papua secara berkelanjutan.